Abdiku untuk Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia. Dari Sabang hingga Merauke dengan garis pantai yang membentang luas. Namun, dengan kekayaan tersebut apakah kita sudah sepeuhnya merdeka? Merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, merdeka dari diri sendiri.
Aku pernah memiliki pengalaman singkat saat libur semester kemarin. Ketika tanpa ada nya dorongan dari siapapun aku mengikuti program Gerakan Banten Mengajar, dimana nantinya aku akan ditempatkan disalah satu titik daerah Lebak, Banten. Sepintas dari pikiran ku, Lebak mungkin kota yang tidak jauh berbeda dengan Jakarta kita tercinta. Namun, realita mengalahkan segalanya. Dengan jarak beberapa kilometer dari pusat kota, aku ditempatkan di Desa Mekarwangi Kecamatan Muncang. Seketika hatiku serasa diremas oleh kenyataan, bahwa Indonesiaku masih terlihat memprihatinkan. Sangat kontras dengan kehidupan di kota.
Aku melihat, jalan kecil penuh batu adalah satu-satunya jalan yang tersedia untuk anak-anak menuju sekolah. Pemandangan kiri dan kanan hutan lebat membuat mereka harus bergerombol untuk berangkat dan pulang sekolah. Seketika hatiku terenyuh ketika melihat sepatu yang mereka kenakan harus dilepas saat masuk kelas.
“Supaya kelasnya ga ikutan kotor bu gara-gara sepatu” Begitu kata mereka ketika aku menanyakan mengapa mereka melepas sepatu.
Gedung sekolah yang bocor hingga tidak ada kamar mandi siswa yang tersedia adalah satu kenyataan dari beberapa kenyataan yang ada disini. Mereka akan izin ke sungai untuk sekedar melepas hajat alami nya.
Ketika buku bacaan ataupun buku pelajaran tidak tersedia, mereka akan memanfaatkan buku yang tersisa demi berjalan nya kegiatan belajar mengajar. Bukan kah perpustakaan, tidak, bukan kah buku pelajaran adalah satu kebutuhan vital dalam sekolah?
Indonesia ku ternyata sedang tidak baik-baik saja. Umurnya sudah tidak lagi muda. Menopang segala permasalahan manusianya. Ketika arti merdeka hanya sekedar terlepas dari tentara penjajah. Ketika arti merdeka kini kita harapkan “kembali”. Ketika arti merdeka bagi mereka adalah tersedianya fasilitas penunjang pendidikan. Ketika arti merdeka bagi mereka adalah terlepas dari adanya jerat kemiskinan. Ketika arti merdeka bagi mereka adalah melawan dirinya sendiri untuk mencapai kemerdekaan dihatinya.

One response to “Abdiku untuk Indonesia”

  1. Muncang memang memprihatinkan, dari segi guru maupun siswa jauh dari kata sejahtera, semoga secepatnya pendidikan di Muncang jadi lebih baik lagi.

    Like

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started